Langsung ke konten utama

Kisah dalam Surat Al-Buruuj Ayat 1 - 10 Part 2


Saya lanjutkan kisah dalam surat Al-Buruuj ayat 1-10 part 1, semoga kita mampu mengambil hikmah dalam kisah ini. Betapa keimanan nilainya sangat mahal. Bahkan, nyawa pun menjadi taruhannya dalam mempertahankan kemianan. Adapun ini kelanjutan kisahnya.



Setelah itu orang tersebut mendatangi sang raja, dia duduk didekatnya sebagaimana biasa dia lakukan. Sang raja bertanya kepadanya: ‘Hai fulan, siapa yang telah mengembalikan pandanganmu itu? ‘Rabbku, ‘jawabnya. ‘Aku, ‘tegas raja tersebut, bawahannya itu menjawab: ‘Tidak, melainkan Rabbku dan Rabbmu. ‘Apakah engkau mempunyai Rabb selain diriku?’ tanya raja itu. Dia pun menjawab : Rabbku dan juga Rabbmu adalah Allah. ‘Kemudian bawahannya itu disiksa tiada henti-hentinya hingga akhirnya dia memberitahu tentang keberadaan sang pemuda, dibawanya sang pemuda itu kepada si raja.
 Raja itu berkata:  “Telah sampai berita kepadaku bahwa sihirmu dapat menyembuhkan penyakit sopak, lepra dan berbagai macam penyakit lainnya.’Sang pemuda itu menjawab: ‘Aku tidak dapat menyembuhkan penyakit, hanya Allah saja yang dapat menyembuhkan penyakit. ‘Si raja berkata: ‘Aku!’ Sang pemuda menjawab: ‘Tidak!’ Raja itu bertanya: ‘Apakah ada Rabb selainku?’ Sang pemuda menjawab: ‘Rabbku dan Rabbmu adalah Allah. ‘Maka disiksalah pemuda itu hingga akhirnya ia memberitahu keberadaan sang rahib.
Lalu rahib itu dibawa menghadap raja itu, dan raja itu berkata: ‘Tinggalkan agamamu. ‘Tetapi rahib itu menolak melakukannya. Maka raja itu meletakkan gergaji ditengah-tengah kepalanya sehingga membeah badannya menjadi dua. Lalu dia berkata kepada orang yang buta tadi: ‘Tinggalkan agamamu. ‘Tetapi dia menolak meninggalkan agamanya sehingga raja itu meletakan gergaji ditengah-tengah kepalanya sehingga membelah badannya menjadi dua pula.
Kemudian raja itu berkata kepada pemuda itu:  ‘Tinggalkanlah agamamu. ‘Namun pemuda itu tetap menolak. Selanjutnya, raja itu mengutus beberapa orang untuk membawanya ke sebuah gunung, seraya mengatakan: ‘Jika kalian telah sampai dipuncaknya, jika dia mau meninggalkan agamanya maka biarkanlah dia dan jika tidak mau maka lemparkanlah dia. ‘Maka merekapun pergi membawanya.
Dan ketika sampai di ketinggian gunung, maka pemuda itu berdo’a: ‘Ya Allah selamatkanlah aku dari mereka sesuai dengan kehendakMu. ‘Kemudian gunung itu pun berguncang yang membuat mereka terguncang hingga akhirnya terguling. Kemudian pemuda itu datang maka raja itu bertanya: ‘Apa yang telah terjadi pada orang-orang yang mengawalmu? ‘Dia menjawab: ‘Allah Ta’ala telah menyelamatkan diriku dari mereka.
Selanjutnya, raja itu mengutus beberapa orang dan berkata: ’Jika kalian sudah sampai ditengah lautan, jika dia mau meninggalkan agamanya maka biarkanlah dia, dan jika tidak maka tenggelamkan saja dia. ‘Dan pada saat mereka telah sampai ditengah lautan maka pemuda itu berdo’a: ‘Ya Allah selamatkanlah aku dari mereka sesuai dengan kehendakMu. ‘Maka mereka semua pun tenggelam. Selanjutnya pemuda itu datang lagi dan menemui sang raja, lalu raja itu juga bertanya lagi: ‘Apa yang telah terjadi dengan orang-orang yang mengawalmu? ‘Dia menjawab: “Allah Ta’ala menyelamtkan diriku dari mereka.
‘Lebih lanjut, pemuda itu berkata: ‘Sesungguhnya engkau tidak dapat membunuhku sehingga engkau mengerjakan apa yang aku perintahkan kepadamu. ‘Raja itu bertanya: ‘Apa itu?  ‘Dia menjawab: ‘Engkau harus mengumpulkan orang-orang disuatu tanah lapang, lalu engkau menyalib diriku dibatang pohon, lalu engkau mengambil anak panah dari tas milikku, kemudian ucapkan: ‘Dengan menyebut Nama Allah, Rabb pemuda itu. ‘Jika engkau telah melakukan hal tersebut, maka engaku akan dapat membunuhku.’
Kemudian raja itupun melakukan hal tersebut dan meletakkan anak panah dibusur miliknya dan kemudian dia memanahnya seraya berucap: ‘Dengan menyebut Nama Allah, Rabb pemuda itu, ‘maka anak panah itu pun meluncur tepat mengenai pelipisnya. Selanjutnya, pemuda itu meletakkan tangannya pada bagian yang terkena panah tersebut dan kemudian wafat.
Maka orang-orangpun berkata: ‘Kami beriman kepada Rabb pemuda itu.’ Lalu dikatakan kepada raja tersebut: Bagaimana pendapatmu melihat apa yang selama ini engkau hindari? Demi Allah, sesungguhnya hal itu telah terjadi. Semua orang telah beriman kepada Allah.
 Setelah itu, raja tersebut memerintahkan prajuritnya untuk membuat parit-parit dan menyalakan api didalamnya seraya berkata: Barangsiapa mau meninggalkan agamanya, maka biarkan mereka tetap hidup dan jika tidak lemparkan mereka kedalam parit tersebut. ‘Mereka pun saling tarik-menarik dan saling dorong-mendorong hingga akhirnya datang seorang wanita dengan menggendong bayinya yang masih disusuinya, seakan-akan dia takut terperosok kedalam api.  Maka banyinya berkata: Bersabarlah wahai ibuku. Sesungguhnya engkau berada dalam kebenaran.’”
Demikianlah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim di akhir kitab shahihnya. Dan juga diriwayatkan oleh An-Nasa’i


Sumber: Tafsir Ibnu Katsir jilid 10 halaman 305-307

Komentar

  1. Mba syifa.. ceritannya duh.. g bisa ngmg lagi...
    negitu besar kekuatan dan kebesaran tuhan..
    Berserah pada-Nya, maka dia akan merangkulmu hingga akhir

    BalasHapus
  2. Masya Allah. Allahu Akbar. Maha benar Allah atas segala firmanNya. Ujian keimanan yang kita hadapi tak sebanding dengan ujian keimanan yang terdahulu.. :(

    BalasHapus
  3. yang slalu buat terharu dalam tafsir ini ialah dialog ibu dan bayinya...masyaAllah..

    BalasHapus
  4. Makasih Teh,atas kajian tafsirnya :-)

    BalasHapus
  5. Jadi penasaran pengen punya buku tafsirnya, jazakillah Teh sharenya

    BalasHapus
  6. Bisa beljar banyak dari sini, makasih teteh

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Traveling ke Palembang bersama Bayi Part 2

Coretan ini kelanjutan dari tulisan saya "Pengalaman Traveling ke Palembang bersama Bayi Part 1". Pada part 1 saya banyak bercerita tentang teknis keberangkatan. Maka di tulisan ini saya akan bercerita tentang objek-objek wisata yang kami kunjungi selama di Palembang. Banyak objek wisata di Palembang yang bisa kita kunjungi namun jangan berharap ada pantai, air terjun atau pegunungan. Objek wisata di Palembang yang bersifat alam hanya sungai Musi yang ada jembatan Ampera. Selebihnya lebih banyak bangunan-bangunan bersejarah dan kuliner khasnya. Beberapa objek wisata dan kuliner yang bisa dinikmati di Palembang, yakni: 1. Sungai Musi dengan jembatan Ampera, terletak di pusat kota Palembang. Jembatan Ampera merupakan penghubung antara Palembang bagian Ulu dan Ilir. Perahu-perahu kecil masih terlihat ramai melewati sungai Musi. 2. Benteng Kuto Besak terletak di bagian ulu kota Palembang, sekitar 15 menit dari Jembatan Ampera. Kalau mau berkunjung ke Benteng Kuto Besak

Pengalaman Traveling ke Palembang bersama Bayi Part 3

Saya ingin bercerita perjalanan pulang dari Palembang menuju Bogor. Kami menggunkan perjalanan darat dan laut. Perjalanan kami tempuh menggunakan mobil dan kapal laut. Kami menempuh sekitar 24 jam perjalanan dari Palembang menuju Bogor. Perjalanan menggunakan kapal laut sekitar 2,5-3 jam tergantung kondisi alam. Sekitar 22 jam perjalanan kami menggunakan mobil. Adapun harga tiket kapal laut untuk dewasa 13 ribu dan anak-anak 7. Kebetulan kami menggunakan mobil pribadi jadi cukup membayar 320 ribu untuk mobil dan penumpangnya. Perjalanan Palembang-Bogor melalui jalur darat cukup lama dan melelahkan. Sehingga penting membawa berbagai perlengkapan bayi agar perjalanan tetap menyenangkan. Beberapa perlengkapan bayi baik di mobil maupun di kapal laut agar bayi tetap merasa nyaman. Perlengkapan-perlengkapan yang saya siapkan adalah: 1. Jaket, selimut dan gendongan bayi. Jaket dan selimut untuk menjaga kondisi tubuh bayi agar tetap hangat. 2.Bantal, ketika bayi menyusui dan tertidur

Salam Kenal

Halo, saya Syifa dan nama lengkap saya Asy-syifa Ni’matu Robby. Saya seorang ibu dengan satu putri kecil yang bernama Wafda. Suami saya bernama Gunadi, semoga kami menjadi pasangan sehidup sesurga ya. Saya lahir di Jakarta 11 Juni 1990. Aktivitas yang suka saya lakukan membaca dan treveling. Saya suka membaca buku dan membaca informasi dari media-media internet atau sosialnya. Tentunya di era milenial ini sangat memudahkan bagi kita untuk mengakses informasi. Treveling pun hobi yang menyenangkan bagi saya, kita dapat mengenal banyak tempat dan budaya di daerah lain. Saya pun senang mengabadikan setiap moment treveling disuatu tempat. Daaaan hobi saya bertambah satu, yakni blogging. Hasil baca buku dan treveling yang saya lakukan ingin ditulis kembali. Dan saya yakin blog adalah salah satu media yang cocok. Saya harap dengan menuliskannya akan lebih banyak manfaatnya. Saya lulusan dari Universitas Djuanda Bogor dengan jurusan agribisnis. Sementara ini tulisan saya belum